19 Januari 2021

Filsafat Pendidikan Dasar


FILSAFAT PENDIDIKAN DASAR

Berdasarkan Youtube Video Filsafat Bag. 1 Prof. Marsigit, MA



Ilustrasi Filsafat (int)

Jika ditarik sebuah garis waktu, masa yang dialami manusia dapat dipahami sebagai sebuah konsep ruang waktu yang tak terbatas. Jauh sebelum adanya manusia terdapat ketidakterbatasan ruang waktu yang tidak dapat dicapai oleh pengetahuan manusia. Begitupun dengan masa depan, manusia tidak mampu mengestimasi secara konsep ruang dan waktu di masa yang akan datang. Karena itu, hidup manusia dapat dikatakan sebagai metafisik. Metafisik sendiri merupakan sifat dibalik sifat, sifat mendahului sifat, sifat mengikuti sifat, sifat memiliki sifat. Sehingga, hidup manusia juga dapat dikatakan sempurna dalam ketidaksempurnaan dan tidak sempurna dalam kesempurnaan. 

Berikut merupakan perjalanan mengenai pandangan manusia tentang konsep kehidupan yang pada umumya terbagi dua. Sehingga penjelasan berikut merupakan runtutan kehidupan manusia yang memiliki dua perspektif. Awal dari konsep kehidupan manusia itu terbagi atas Fatal (Terpilih) dan Vital (Memilih). Pembagian ini bukan sebagai bentuk komparasi atau perbandingan. Akan tetapi lebih ke dua semesta pembicaraan mengenai kehidupan manusia. 

1. Fatal

Fatal bentuknya berupa takdir. Sifat dari Fatal itu tetap. Fatal juga berkenaan langsung dengan idealisme. Idealism juga berkaitan dengan absolutism, spiritualism. Yang menjadi puncaknya adalah Kuasa Tuhan/Causa Prima. Alur atau ranah Fatal lebih ke definisi, asumsi, aksioma dan teorema. Karena itu, pengejawantahan Fatal lebih ke logika (logicism). Logicism yang mendefinisikan spiritualis dan absolutism dalam bentuk Coherentism. Bahasa logicism dan coherentism pasti berkenaan dengan analitik. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa ranah pembicaraan Fatal merupakan Kuasa Tuhan. Kuasa Tuhan yang menjadi puncak Fatal bersifat Esa. Atau dapat disebut sebagai Monoism. Sehingga sifatnya lebih formal. Secara konsep, kuasa Tuhan lebih normatif. Sifat dari Fatal itu tetap seperti yang dikemukakan oleh Parmenides. Yang tetap itu memenuhi sifat identitas. Atau dapat disebut bersifat Tautologi. Konsep pengetahuan menurut aliran rasionalism yaitu disebut A Priori.

2. Vital

Vital berbentuk ikhtiar. Sifat dari Vital itu berubah-ubah. Vital pada manusia berkenaan langsung dengan realism. Realism pada sifat vital manusia berkenaan dengan sifat materialism. Ranah dari Vital sendiri lebih ke contoh. Pengejewantahan dari Vital yaitu hukum alam. Hukum alam yang berlaku pada manusia selalu memiliki Correspondentionism. Yang saling berkorenspondensi adalah realita dengan persepsi. Bahasa realita dan persepsi yaitu sintetik. Alam pikiran manusia yang berubah-ubah sifatnya jamak (Pluralism). Walaupun pada dasarnya, dunia pembicaraan realism dan materialism manusia tidak normatif. Filsuf Heraclitos mengemukakan bahwa sifat dari Vital itu berubah. Yang tetap itu memenuhi sifat Kontradiksi. Atau dapat disebut bersifat Novelty. Konsep pengetahuan menurut aliran realisme dan materialism vital manusia disebut

1. A Priori

A Priori (dari sesuatu yang sebelum) merupakan keyakinan akan pengetahuan yang dimiliki sebelum mendapatkan pengalaman atau mengalami peristiwanya sendiri. Keyakinan akan pengetahuan sendiri tersebut disebut sebagai Rasionalism. Rasionalism juga dapat disebut sebagai Scepticism. Tokoh rasionalism terkenal yaitu Rene Descartes. Rene dan pengikutnya berpendapat bahwa sebenar-benar ilmu harus berdasarkan logika/rasio. 

2. A Posteriori

A Posteriori (dari sesuatu yang sesudah) merupakan keyakinan akan pengetahuan yang setelah mendapatkan pengalaman atau mengalami peristiwanya sendiri. Sehingga fenomena yang dialami sendiri oleh manusia menjadi pengalaman dalam perjalanan hidup manusia. Pengalaman hidup manusia dapat disebut sebagai bentuk empirisicm. Tokoh empiricism yaitu David Hume. Hume dan pengikutnya berpendapat bahwa sebenar-benar ilmu harus berdasarkan pengalaman.


Setelah melalui perdebatan panjang antara pendapat Rene Descartes dan David Hume, muncul Immanuel Kant. Kemunculannya juga menandai zaman modern dalam dunia filsuf. Immanuel Kant berpendapat bahwa pengetahuan itu harus dapat diterima dan bersifat universal serta permanen. Hal ini Kant tuangkan dalam konsep yang ia namakan sebagai Sintesis A Priori. Karena pendapatnya inilah pemahaman masyarakat dunia akan konsep pengetahuan mulai mendapat sedikit pencerahan. Walau di sisi lain, pandangan Immanuel Kant akan konsep Ketuhanan sedikit condong pada pandangan David Hume yang menganut paham materialism. Setelah itu, bermunculan tokoh filsuf lain yang mulai berpegang pada pandangan Immanuel Kant. Salah satunya yakni Auguste Comte. Comte berpendapat bahwa agama tidak bisa dijadikan sebagai pandangan karena tidak logis. Konsep pengetahuan menurut Comte dari dasar yaitu Spiritualism, Metafisik, Positif, sampai pada paham Positivism. 

Berdasarkan perjalanan waktu yang telah dilalui, struktur yang dialami dunia saat ini merupakan hasil dari konsep Idealism, Absolutism ke Rasionalism, kemudian sampai ke Positivism hingga akhirnya melanda dunia kontemporer saat ini. Struktur dunia kontemporer saat ini yaitu mulai dari yang paling mendasar yaitu Archic, Tribal, Traditional, Feodal, Modern hingga Post Modern saat ini. Struktur tersebut di cover oleh Capitalism, Materialism, Pragmatism, Wilitarian, Liberalism. Di Indonesia, struktur yang berlaku yaitu Pancasila. Struktur yang dianut dunia saat ini mulai dari Archic hingga post-modern, setiap saat selalu meng-counter konsep dan nilai Pancasila yang dianut oleh Bangsa Indonesia. 

1 komentar:

AUFAL KAUSAR REFLEKSI KULIAH 4 FILSAFAT PROF MARSIGIT

TUGAS REFLEKSI KULIAH 4 FILOSOFI, TEORI DAN KONSEP MATEMATIKA SEKOLAH DASAR   Nama : Aufal Kausar ...